Bantuan Beras Bagi Korban Banjir Subang

Bagi korban banjir Subang pada Februari 2021 lalu mendapatkan bantuan beras dari cadangan pangan meperintah daerah (CPPD) milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Jumlahnya sebanyak 159 ton untuk 117.288 warga di 18 kecamatan yang diserahkan langsung oleh Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul kepada Wakil Bupati Subang Agus Masykur, Rabu 17 Maret 2021.

Selain beras, Pemprov Jabar juga menyerahkan benih udang pada beberapa Gapoktan, yaitu Gapoktan Mulya Tani di Desa Mulyasari, Gapoktan Sumber Tani di Desa Langensari, dan Gapoktan Barokah Tani di Desa Kosambi.

Pemberian sejumlah bantuan ini dilakukan sebagai antisipasi terjadinya rawan pangan di sekitar lokasi bencana. Adapun sumbernya berasal dari beras cadangan yang telah dianggarkan dalam APBD Provinsi Jabar sejak 2009. Untuk tahun 2021, Pemprov menganggarkan sejumlah 1.200 ton beras cadangan yang akan disalurkan pada masyarakat yang terdampak bencana.

Kasus Covid-19 di Jogokariyan Bertambah Lagi

Kawasan Jogokariyan, Kemantren Mantrijeron, Kota Yogyakarta hingga saat ini telah mencatat 67 kasus positif Covid-19. Dari kasus tersebut, ada tiga orang yang masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Salah satu penyebab bertambahnya kasus baru di Jogokarian adalah adanya satu keluarga yang melakukan perjalanan ke kota lain dan terpapar virus Corona. Setelah pulang keluarga itu melakukan kontak erat dengan warga Jogokariyan sehingga penularan tidak dapat dihindari.

Namun, meski ada puluhan kasus aktif covid-19, Jogokariyan belum masuk zona merah. Menurut laporan BPBD Kota Yogyakarta masih didominasi zona hijau. Bahkan zona kuning cenderung menurun menjadi zona hijau.

Objek Wisata Populer di Cirebon

Cirebon merupakan salah satu daerah yang banyak dikunjungi wisatawan, khususnya mereka yang ingin berwisata sejarah dan religi. Namun, selain itu, banyak juga objek wisata lain yang cukup populer. Berikut adalah beberapa objek wisata Cirebon yang layak dikunjungi.

(1) Pantai Baro Gebang. Pantai yang berada di daerah Gebang Mekar ini selalu dipadati pengunjung karena di sekitar pantainya banyak penjaja makanan serta cinderamata; (2) Wanawisata Ciwaringin. Berada di Desa Ciwaringin (sekitar 27 kilometer dari Kota Cirebon) yang menghadirkan ribuan pohon kayu putih dengan latar belakang pemandangan gunung sehingga menghadirkan sebuah panorama menakjubkan; (3) Telaga Nilam. Terletak di Desa Kaduela, Kecamatan Pasawahan yang akan menyajikan sebuah pemandangan indah beserta gazebo untuk beristirahat; (4) Setu Sedong. Merupakan sebuah bendungan yang berada di Desa Sedong, Kecamatan Sedong. Di tempat yang memiliki banyak pepohonan ini pengunjung dapat menggunakan wahana untuk mengitari bendungan; (5) Pantai Kejawan. Berada di Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lamahwungkuk. Pantai ini menawarkan sensasi berperahu motor berkeliling pantai; (6) Masjid Merah. Masjid yang dibangun oleh Sunan Gunung Jati ini disangga oleh 17 buah tiang yang 16 di antaranya berbentuk silinder. Pintu masuk masjid dibuat rendah sehingga orang yang akan masuk harus menunduk sebagai sibol ketundukan pada Sang Maha Kuasa; (7) Taman Sari Sunyaragi. Taman ini oleh masyarakat setempat biasa disebut “Gua Sunyaragi”, karena bangunannya memiliki banyak ruang dan lorong yang gelap dan sempit seperti sebuah gua. Nama Sunyaragi diambil dari kata “sunya” yang berarti sunyi dan “ragi” yang berarti raga atau jasad. Pada masa lalu Gua Sunyaradi berfungsi sebagai tempat bertapa untuk meningkatkan ilmu kanuragan para pembesar keraton Kasepuhan Cirebon. Namun, dalam perkembangan selanjutnya, taman ini menjadi bangunan serbaguna yang difungsikan sebagai tempat peristirahatan, tempat bermusyawarah, mengatur taktik dan strategi menghadapi musuh/penjajah, benteng pertahanan melawan Belanda dan lain sebagainya; (8) Gedung Bat. Sebuah gedung kuno dibangun sekitar 1924 yang dahulu difungsikan sebagai pabrik rokok British American Tobacco; (9) Banyu Panas Palimanan. Sebuah objek wisata yang berada di Gunung Kromong, Palimanan. Sesuai dengan namanya, objek wisata ini menyajikan sebuah sumber air panas yang konon dapat berpindah tempat; (10) Setu Petok. Sebuah danau besar yang berada di Kecamatan Mundu. Di danai ini wisatawan dalam menikmati pemandangan indah terutama menjelang matahari terbenam; (11) Kampung Batik Trusmi. Kampung yang berada di Desa Weu Lor, Kecamatan Weru ini merupakan sentra perajin batik di Cirebon. Perngunjung dapat membeli berbagai macam motif batik dengan harga relatif terjangkau; (12) Batu Lawang. Sesuai dengan namanya, objek wisata ini terdiri dari bebatuan yang konon sebagai lawang atau pintu gerbang menuju dimensi lain; (13) Wisata Kura-kura Belawa. Sesuai dengan namanya, objek wisata ini mengunggulkan kura-kura air sebagai sarana pendidikan guna mencintai alam sekitar; dan (14) Waterland Ade Irma Suryani. Berada wisata air yang di Jalan Yos Yudarso, Desa Lemahwungkuk dengan tiket masuk relatif terjangkau.

Joget Lambak

Joget Lambak atau Joget Dangkung merupakan tari tradisional yang berasal dari Kepulauan Riau. Nama tarian ini diambil dari bebunyian yang keluar dari waditra pengiringnya berupa rebana, kompang, serunai, biola, dan gambus. Tari yang telah ada sejak abad ke-17 ini biasanya dipergelarkan pada malam hari dalam acara-acara seputar lingkaran hidup (perkawinan), dan perayaan hari besar.

Jogek Lambak umumnya dibawakan oleh penari wanita sebagai wujud ungkapan kegembiraan dalam gerakan lincah pada bagian kaki, musik cepat, dan syair bermakna suka cita. Pola pertunjukannya selalu diawali dengan musik pembuka lalu dilanjutkan dengan lagu pembuka yang disebut pembuka tanah, dan dilanjutkan dengan irama serta tarian bertabik. Adapun tata busana yang dikenakan antara lain: kain samping, anting-anting, kalung, hiasan kepala, kain songket, dan baju kurung labuh. Sementara bila ada penari pria, akan mengenakan kain songket, plekat, dan kopiah.

Cara Ampuh dan Cepat Hilangkan Bekas Jerawat

Jerawat merupakan penyakit kulit yang tidak berbahanya namun sangat mengganggu penampilan. Seseorang dapat menjadi tidak percaya diri apabila berjerawat. Hal ini akan terus berlangsung hingga jerawat itu hilang sendiri. Namun sayangnya, walau telah sembuh bekas jerawat berupa noda hitam akan bertahan selama berbulan-bulan hingga ada sel baru yang menggantikannya.

Noda hitam dapat dihilangkan dengan melakukan perawatan kulit secara konsisten dan dibarengi dengan pola makan sehat dan berolahraga. Ada beberapa bahan yang dapat digunakan untuk menghilangkan bekas jerawat, di antaranya adalah: (1) Teh hijau. Mengoleskan the hijau ke kulit wajah dapat mengurangi sebum berlibihan dan menghambat pertumbuhan bakteri penyebab jerawat. Selain itu, apabila meminumnya, kandungan yang terdapat dalam the hijau (antioksidan, flanoid, dan tanin) dapat mencegah terjadinya jerawat dan memperhalus kulit; (2) Produk bervitamin C. menggunakan produk perawatan kulit yang mengandung vitamin C secara rutin dapat meringankan bekas jerawat dalam waktu kurang lebih tiga minggu; (3) Air mawar. Membantu melembutkan jaringan parut pada kulit dan meringankan bekas luka dengan meregenerasi sel kulit; (4) Minyak almond. Mengandung vitamin E dan asal lemak yang mampu melembabkan dan menyembuhkan jaringan parut pada kulit bila dioleskan secara teratur pada bekas jerawat; (5) Mentimun. Mentimun mengandung berbagai macam vitamin dan mineral yang dapat membantu mengurangi bekas jerawat dan menenangkan kulit; dan (6) Asal salisilat. Asam salisilat atau salicylic acid banyak terdapat dlam produk perawatan kulit berjerawat yang berguna sebagai pembersih kotoran di pori-pori kulit dan.

Tari Maengket

Maengket adalah salah satu tarian tradisional yang ada di Minahasa, Sulawesi Utara. Kata maengket sendiri merupakan bentuk tradisi gotong royong tatkala bercocok tanam. Jadi, tarian ini berfungsi sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa selepas panen raya. Namun, seiring waktu, maengket tidak hanya ditarikan usai panen, melainkan juga pada acara seputar lingkaran hidup (perkawinan) hingga ke festival-festival seni tari. Ia juga diberi makna baru, yaitu sebuah seni menari sambil bernyanyi dalam ungkapan sastra daerah.

Pertunjukan maengket dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: maowey kamberu, rumambak, dan lalayaan. Maowey kamberu dipentaskan di lapangan pada saat panen raya dengan cara membentuk setengah lingkaran diiringi waditra tambur, tetengkoren dan bonang. Rumambak dipentaskan saat akan menghuni rumah baru. Sedangkan lalayaan hanya bersifat hiburan yang menceritakan seorang laki-laki sedang merayu perempuan dengan meletakkan sapu tangan atau lensi di atas bahunya. Selanjutnya mereka akan bergandengan tangan sambil mengerling.

Baik maengket maowey kambeu, rumambak, maupun lalayaan, para penarinya mengenakan kostum berupa busana tradisional Minahasa yang berwarna cerah (kuning, merah muda, putih, hijau, atau biru) yang terdiri atas: kebaya, sarung tenun, konde pungkan, bunga, kalung, dan anting-anting (untuk penari perempuan), baniang, topi, dan ikat pinggang (untuk penari pria).

Tari Manduda

Di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, ada sebuah tarian khas di kalangan petani yang dinamakan sebagai Manduda. Sesuai dengan “settingan”nya sebagai milik petani, maka tarian yang bermakna menumbuk padi ini menggambarkan kehidupan para perempuan yang sedang bekerja di sawah (dari mulai menanam hingga menuai padi) dalam suasana ruang gembira.

Tari Manduda belumlah menjadi sebuah folklor yang sudah tidak diketahui lagi siapa penciptanya. Dia masih berumur kurang dari satu abad yang diciptakan oleh seorang seniman Batak bernama Taralamsyah Saragih sekitar tahun 1957. Tari ini diilhami oleh ilah, sebuah lagu rakyat yang dinyanyikan sekelompok orang dengan iringan nana dari tepukan tangan.

Pertunjukan tari Manduda umumnya dilakukan oleh kaum perempuan. Mereka akan menarikan gerakan-gerakan yang menyerupai orang bekerja di sawah, seperti mengirik, memotong, dan menampis padi. Adapun gerakannya, antara lain adalah: mangunje mangodak (tangan mengilang di depan dada sambil membolak balik telapaknya); ser-ser (gerakan membuka-tutup telapak kaki guna mengubah posisi); gerak menampih padi; gerak membuka roha; gerak naheki kaki; dan lain sebagainya.

Archive