RI-712GA Kompor Gas Baru dari Rinnai

Rinnai atau lengkapnya Rinnai Corporation merupakan salah satu perusahaan multinasional asal Jepang yang berbasis di Nagoya. Perusahaan ini memproduksi peralatan gas berupa pemanas air tnkless, peralatan pemanas rumah, peralatan dapur, pengering pakaian gas, pemasak nasi, pemanggang, penggorengan, dan lain sebagainya.

Salah satu produk yang mereka hasilkan adalah kompor gas dua tungku Rinnai RI-712GA(B). kompor berwarna hitam ini memiliki top plate terbuat dari schott glass yang mudah dibersihkan sehingga tidak membutuhkan perawatan ekstra. Dan, dengan jumlah tungku yang dua buah dapat membuat kegiatan memasak menjadi lebih efisien. Adapun spesifikasinya adalah: Bahan: terbuat dari tempered glass schott; ukuran: 725mm (p) x 420mm (l) x 210 mm (t); konsumsi gas: 3.3 – 3.6 kW.

Asal Usul Dewi Asri

(Cerita Rakyat Madura)

Konon, Adipati Sumenep yang pertama (Arya Wiraraja) berasal dari Desa Karang Nangka, Kecamatan Rubaru, Kabupeten Sumenep. Adipati tersebut akhirnya menyerahkan kekuasaannya kepada adiknya yang bernama Arya Bangah dengan gelar “Arya Wiraraja II”. Ia mempunyai putera yang bernama Arya Lembu Suranggana Danurwenda yang kemudian menggantikan ayahnya sebagai adipati Sumenep. Selanjutnya, Arya Lembu Suranggana Danurwenda menyerankan kekuasaannya kepada anaknya yang bernama Arya Asrapati. Pada masa pemerintahannya agama Islam mulai masuk ke Sumenep. Oleh karena itu, ia diganti oleh Panembahan Joharsari.

Panembahan Joharsari mempunyai putera yang bernama R. Pitutut alias Panembahan Mandaraga yang kemudian mewarisi kekuasaannya. Ia mempuyai seorang isteri yang bernama Nyai Ketel (dari Giri). Mereka dikarunia dua orang putera, yaitu R. Natapraja alias Pangeran Bukabu dan R. Nataningrat alias Pangeran Baragung. Keduanya juga pernah menjadi adipati Sumenep. Pangeran Baragung sendiri mempunyai putera yang bernama Endang Kilangen. Ia menikah dengan Bramakinda alias Tumenggung Gajah Pramada. Ketika menjadi adipati Sumenep ia bergelar Pangeran Secodiningrat I. Setelah itu, diganti oleh puteranya yaitu R. Agung Rawit yang bergelar Pangeran Secodiningrat II. Raden Agung Rawit menikah dengan Dewi Retno Sarini (Puteri dari Pangeran Bukabu). Dari hasil perkawinannya, mereka dikaruniai seorang puteri yang bernama Dewi Saini alias R.A. Potre Koneng. Pangeran Bukabu sendiri mempunyai tiga orang putera yaitu R. Andasmana alias K. Rawan, R. Astamana, dan Dewi Retna. R. Andasmana sendiri mempunyai putera bernama R. Kumbakara alias K. Sindir I. R. Kumbakara mempunyai putera yang bernama K. Abd. Rahem alias K. Sindir II. K. Sindir II beristrikan putri K. Gunung Glugur dari Kecamatan Batuan (Sumenep). Mereka mempunyai putera bernama K. Abdullah alias K. Sendir III. Sedangkan, K. an kawin dengan Nyai Susur (putri dari Pangeran Siding Puri alias R. Aryo Wibowo. Aryo Wibowo mempunyai tiga orang putri yang satu diantaranya kawin dengan Pangeran Wetan. Sementara, K. Sindir III mempunyai dua orang putra, yaitu K. Rahem alias K. Raba Pademawu Pamekasan dan Nyai Asri. Nyai Asri sendiri menikah dengan R. Pandiyan alias K. Abdul Kidam. Mereka mempunyai yang bernama K. Abdullah alias Bendara Bungsu. Dengan demikian, berdasarkan ceritera rakyat yang berkembang di kalangan orang Sumenep, Dewi Asri masih keturunan bangsawan Sumenep.

Bupati Pesawaran Beri Bantuan Mesin Roster pada Petani Kopi

Bagi petani kopi, mesin rosting penggiling kopi tentu merupakan barang primer yang harus dimiliki. Oleh karena harganya relatif mahal, tentu tidak semua petani memilikinya. Kebanyakan mereka berpatungan dalam sebuah kelompok tertentu. Begitu juga dengan petani kopi yang ada di daerah Pesawaran, Lampung. Itu pun tidak semua kelompok tani memilikinya.

Agar lebih menunjang sektor pertanian, khususnya kopi, Bupati Pesawaran memberikan sebuah mesin rosting pengolah kopi kepada salah satu kelompok tani kopi Pesawaran, yaitu Kelompok Tani Sumber Murni Lampung Register 19 pada Jumlat (1/01/21).

Dengan adanya bantuan mesin rosting pengolah biji kopi ini diharapkan Kelompok Tani Sumber Murni dapat meningkatkan usahanya lagi sehingga menjadi salah satu sektor andalan Kabupaten Pesawaran.

Israel Kembali Lakukan Serangan Udara ke Suriah

Pangkalan operasi pasukan Iran di Suriah dan milisi yang didukung Iran menjadi sasaran rudak Israel. Dilansir dari outlet media pemeriah Suriah SANA, serangan Israel terjadi pada Rabu 6 Januari 2021 sekitar pukul 11 malam do daerah el-Kisweh dan sekitar Kota Al-Dimas, sebelah barat Damaskus.

Walau pasukan Pertahanan Israel menolak mengomentari serangan tersebut, SANA yang mengutip sumber militer menyatakan bahwa ada serangan udara berupa rentetan rudal dari arah Golan ke beberapa sasaran di wilayah bagian selatan Suriah.

Masih menurut SANA, serangan itu terjadi delapan hari sebelumnya ada rangkaian serangan udara terhadap Iran di Suriah Barat dan pertahanan udara militer Suriah yang menewaskan satu tentara dan melukai beberapa orang lainnya.

Kabupaten Sumenep

Sumenep adalah sebuah kabupaten yang secara administratif termasuk dalam wilayah Jawa Timur. Kabupaten yang secara astronomis terletak diantara 113°32¢54” -- 116°16¢48” BT dan 4°55¢--7°24¢ LS terdiri atas daratan dan kepulauan. Wilayah daratannya yang merupakan sebagian dari Pulau Madura luasnya mencapai 1.147,24 km persegi (57,40% dari luas kabupaten). Sedangkan, luas daerah kepuluannya mencapai 850,30 km persegi yang tersebar di 126 buah pulau (48 pulau berpenghuni, sedang 78 pulau belum berpenghuni). Kabupaten yang berpenduduk 1.956.984 jiwa dengan kepadatan 504,90 jiwa perkilometer ini sebelah utara berbatasan dengan laut Jawa; sebelah timur berbatasan dengan laut Jawa dan laut Flores; sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Pamekasan; dan sebelah selatan berbatasan dengan selat Madura. Kabupaten ini memiliki 27 kecamatan dan 328 desa.

Tahun 2006 Kabupaten Sumenep berhari jadi ke-737. Hari jadi tersebut mengacu pada pelantikan Arya Wiraraja sebagai Adipati Sumenep yang pertama. Artinya, sebelum itu belum ada penguasa lokal yang bergelar Adipati. Saat itu Kadipaten Sumenep berada dibawah kekuasaan Kerajaan Singosari (Raja Kertanegara). Prasasti yang dapat dijadikan sebagai rujukan adalah: (1) Mua Manurung dari Raja Wisnuwardhana yang bertahun 1255 M; (2) Kranggan (Sengguruh) dari Raja Kertanegara yang bertahun 1356 M; (3) Pakiswetan dari Raja Kertanegara yang bertahun 1267 M; (4) Sarwadharma dari Raja Kertanegara yang bertahun 1269 M. Sedangkan, manuskrip yang digunakan untuk menelusuri lebih lanjut tentang Arya Wiraraja adalah: (1) Nagarakertagama karya Prapanca pada tahun 1365 M; (2) Pararaton yang ditulis ulang tahun 1631 M; (3) Kidung Harsa Wijaya, (4) Kidung Ranggalawe, (5) Kidung Pamancangah, (6) Kidung Panji Wijayakramah, dan (7) Kidung Sorandaka. Berdasarkan fakta tersebut maka pelantikan Arya Wiraraja ditetapkan tanggal 31 Oktober 1269 M. Peristiwa itu menjadi rujukan yang kuat untuk menetapkan hari jadi Kabupaten Sumenep.

Letak dan keadaan geografis, latar belakang sejarah, dan agama (kepercayaan) yang dianut oleh sebagian penduduknya (95% Islam) pada gilirannya mewarnai budaya yang ditumbuh-kembangkan oleh masyarakat Sumenep. Hal itu tidak hanya tercermin dari sistem matapencahariannya yang sebagian besar sebagai petani dan nelayan, statifikasinya yang mengacu kepada budaya keraton, tetapi juga banyak unsur-unsur budayanya dipengaruhi oleh agama dan atau kepercayaan mereka. Sehubungan dengan latarbelakang tersebut, maka mayarakat Sumenep memiliki peninggalan sejarah yang dapat dijadikan sebagai obyek wisata, seperti: Keraton, Mesjid Agung, Asta Tinggi (makam Raja-raja Sumenep, Asta Sayid Yusuf, Asta Buju Panaongan, Asta Katandur, Asta Jokotole, dan Asta Anggoseto. Mereka juga memiliki berbagai tradisi yang berkenaan dengan kesenian, seperti: Hadrah, Klenengan, Saronen, Loddrok, dan Topeng Dalang. Selain itu, mereka memiliki permainan tradisional, seperti: Kerapan Sapi, Tan-Pangantanan, dan Ojhung. Mereka juga melangsungkan berbagai upacara adat, seperti: Nyadar, Petik Laut, Pelet Kandung, Sonnatan, Toron Tanah, Nyanyokor, dan Rateb.

Berbagai peninggalan sejarah itu pada umumnya terawat baik. Sedangkan, berbagai tradisi yang ada, baik yang menyangkut kesenian, permainan, dan upacara sebagaian masih lestari dan sebagian lagi hanya tinggal kenangan (musnah) tertelan zaman.

Cap Penjahat Politik bagi Pelanggar Prokes Covid-19 di Korea Utara

Demi mencegah penyebaran virus Corona setiap negara menerapkan “aturan main” tertentu bagi rakyatnya berupa penerapan protokol kesehatan dan sanksi dari mulai denda berupa uang hingga karantina bagi para pelanggarnya.

Di Korea Utara misalnya, negara otoriter ini dilaporkan telah mengeluarkan peraturan karantina ketat bagi pelanggar protokol kesehatan di dua daerah yang terdampak pandemi Covid-19 yaitu Provinsi Sungho-ri dan Hwanghae Utara.

Surat kabar Inggris Express melaporkan bahwa rezim Kim Jong-un telah membuka kamp-kamp baru yang diklaim sangat brutal bagi pelanggar protokol kesehatan. Mereka dicap sebagai “penjahat khusus” yang bersalah atas kejahatan politik sehingga harus ditempatkan dalam kamp penjara politik garis keras.

Adapun lokasi kamp tersebut berada di salah satu tambang batu bara tempat kerja untuk tawanan politik Hwachon dan di distrik Sungho, Hwachon-dong, Provinsi Hwanghae Utara. Kedua fasilitas tersebut dibuka kembali khusus bagi pelanggar protokol kesehatan.

Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas Punya Koleksi Buaya Baru

Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas (TRMS) mendapat koleksi baru berupa buaya muara (Crocodylus porosus) yang ditangkap di Waduk Mrican atau Bendungan Panglima Besar Jenderal Sudirman, Banjarnegara, Jawa Tengah. Penyerahannya dilakukan oleh Erna Ariyanti (Kepala Desa Wanakarsa) kepada pihak manajemen TRMS, Kamis (10/12).

Buaya yang diserahkan warga Wanakarsa ini berjenis kelamin jantan dengan panjang sekitar satu meter. Sebelum ditangkap, buaya terjerat wuwu atau perangkap ikan milik nelayan bernama Roni Prasetyawan (25). Setelah diserahkan, buaya diisolasi selama tiga hari sebelum disatukan dalam kandang buaya lain yang telah ada di TRMS.

Archive