Asta katandur adalah nama tempat pemakaman Pangeran Katandur atau Syeh Ahmad Baidawi. Letaknya di Desa Pamolokan, Kecamatan Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep. Makam ini banyak dikunjungi para peziarah baik warga lokal maupun dari daerah lain di Indonesia.
Pangeran Katandur atau Syeh Ahmad Baidawi sendiri adalah putra Sunan Pakaos dan cucu Sunan Kudus. Nama Katandur merupakan sebutan masyarakat setempat karena beliau ahli dalam tandur atau bercocok tanam sekaligus penyebar agama islam di Pulau Garam. Salah satu cara yang diajarkankannya dalam bercocok tanam adalah pembalikan tanah (membajak) dengan suatu alat yang disebut nanggala/salaga. Alat tersebut ditarik oleh dua ekor sapi. Konon, dari cara itulah yang kemudian melahirkan suatu permaian yang disebut sebagai kerapan sapi.