Opak adalah istilah orang Sunda bagi kudapan kering renyah menyerupai kerupuk namun berbahan dasar tepung beras ketan atau singkong/sampeu. Opak singkong terbuat dari bahan dasar berupa singkong yang diberi bumbu garam, MSG, dan cabe merah. Sementara opak ketan dibuat dari bahan dasar beras ketan yang diolah sedemikian rupa dengan dua jenis rasa, yaitu asin dan manis (opak bereum).
Khusus untuk daerah Cikondang pembuatan opak dibuat dengan ukuran relatif besar (lebih besar dari sebuah piring makan). Cara membuatnya pun tidak dilakukan secara sembarangan karena opak hanya disajikan pada saat ada upacara adat wuku taun ataup mapag taun. Ada aturan tertentu bagi kaum perempuan sebelum proses pembuatan opak, yaitu harus bersih hati maupun fisik dengan cara berwudlu. Selain itu, selama bekerja mereka tidak diperkenankan mengucapkan kata-kata kotor atau menggunjingkan orang lain.
Opak buatan Kampung Cikondang terbuat dari bahan dasar berupa tepung beras ketan. Setelah dibumbui tepung tersebut dikeueum atau rendam semalam agar rasanya menyatu. Selanjutnya, adonan hasil keeueman dikukus lalu ditumbuk hingga kenyal. Bila telah lunak dan kenyal adonan diiris atau dicetak bulat tipis lalu dikeringkan. Dan setelah kering barulah dipanggang hingga renyah lalu di sajikan.
Sebegai catatan, apabila disajikan sebagai hidangan dalam upacara Wuku Taun, opak tidak boleh langsung dicicipi. Opak yang dicicipi sebelum diperkenankan oleh penyelenggara upacara adalah pantang karena dianggap sama dengan memberi makanan basi.
Foto: http://cemilan-rakyat.blogspot.com/2016/05/resep-membuat-opak-ketan-khas-sunda.html