Rebana adalah salah satu jenis kesenian yang ada di kalangan masyarakat Sumenep. Kesenian ini bernafaskan Islam. Ada beberapa nama yang berkenaan dengan kesenian ini, yaitu hadrah dan kratangan. Selaras dengan nafasnya yang Islami, maka kesenian ini berkembang bersamaan atau setelah agama Islam masuk ke tanah Madura. Kesenian ini pada awalnya ditampilkan untuk mengiri pembacaan salawat nabi (Nabi Muhammad SAW). Adapun kitab yang dibaca adalah Barzanji.
Sesuai dengan namanya, kesenian ini menggunakan alat musik yang disebut rebana (orang Pamekasan menyebutnya “terbang”). Dalam setiap penampilan jumlahnya 6—10 buah terbang. Sedangkan, vokalnya 8—12 orang. Mereka, baik pemusik maupun para vokalis, semuanya perempuan. Kesenian ini sering ditampilkan dalam upacara-upacara di lingkaran hidup individu, seperti: memperingati (selamatan) seorang balita yang genap berumur 40 hari dan perkawinan.